Thursday, October 3, 2019

Old Ad Review

An Advertisement Design Review

Brand :
Dove

Headline :
Darling, I'm having the most extraordinary experience...

Sub Headline :
I'm head over heels in Dove

Image :



Target Audience :
Wanita   memiliki pasangan

Purpose :
Mengenalkan kelebihan dari Dove Body Soap agar tertarik untuk memakainya

Latar :
Kamar Mandi

Copy :

No, darling – DOVE. D – like in delicious
 I told you, sweet. I’m in the tub.taking a bath. A DOVE bath – my very first.
And what a positively gorgeous time I’m having! It’s just if I’d never really bath before!
No,dear, it isn’t a soap.Soap  was never like this! So wickedly creamy.That man on TV said that DOVE is one – quarter cleansing cream – that is creams my skin while I bathe-and now I believe him.
Why, DOVE even smells creamy. Such a lovely,lush,Expensive smell!
Remember “The Great Ziegfeld,”dear? How Anna Held bathed in milk? And Cleopatra – one hundred mares or something milked everyday for her bath?
Well ,Darling, I’m all over cream. Just imagine, cream top to toe , arms, legs, all of me! And clean! Simply amothered in suds. Oodles of suds! Ocean of. I don’t know what I ever did to deserved DOVE!
And you know how soap leaves your skin so dry? That nasty stretched feeling? Well, Dove makes me feel all velvet and silk. All soft and smooth. Just the most pampered, most spoiled,girliest girl in the world.
Daring I’m purring.
And did I tell you DOVE is sort of me – shaped? That it’s curved to fit my hand, so it doesn’t keep slithering away in the tub? Soap is soap, but a bath with Dove is Heaven!
And just think, darling – tomorrow night , I can do it again
Logo :










Slogan :
Dove creams your skin while you bathe
Product :
Body soap

Company name :
Unilever

Primary Elements Include

Color :Black and White 
Texture :Tekstur tembok dan busa sabun 
Media :Inkjet - Newspaper ink printer 
Shape :Adanya tulisan dan foto seorang wanita yang sedang menelpon 
Space :Suasana kamar mandi sebagai background wanita yang sedang berendam di bath tub berbusa
Adanya jarak antara kolom teks dan juga gambar 
Size :Untuk teks Headline, sub headline, dan slogan lebih besar daripada yang lain. Foto wanita memiliki ukuran terbesar pada desain tersebut dibandingkan foto produk dan packaging 
Scale :Skala dari gambar lebih besar daripada teks 
Line :Terdapat garis garis ditembok 
Dimension :Iklan tersebut adalah iklan di koran, maka diperkirakan ukuran iklan tersebut A4 
Medium :Kertas koran, teknik print koran 
Value :Warna dari iklan tersebut adalah black & whitedengan palet  










Secondary Features :

Balance :Keseimbangan asimetris, sebelah kanan desain memiliki lebih banyak teks dan posisi orang pada gambar lebih menjorok ke kanan. Sedangkan sisi kiri memiliki gambar produk sehingga tetap terlihat seimbang 
Contrast :Kontras pada desain tersebut terletak pada gambar utama wanita, karena bagian lainnya hanyalah teks atau gambar pendukung saja 
Proximity :Letak dari teks pada tiap kolom memudahkan orang untuk membaca sesuai urutan 
Similarity :Teks 
Dominan :Wanita pada gambar utama

====================================================================

Demikianlah review untuk desain iklan "Dove Body Soap" yang menggunakan media cetak koran.



Best Regards,

Raihan Fasya

Pengaruh Lingkungan Terhadap Barang Mewah

Lingkungan tempat kita tinggal sangatlah berpengaruh terhadap perilaku kita. Banyak orang yang berpendapat bahwa lingkungan yang baik akan membentuk pribadi yang baik, juga sebaliknya. Karena lingkungan sangat berpengaruh terhadap hidup kita, apakah lingkungan dapat mempengaruhi keputusan kita dalam membeli barang?

Ketika kita hendak membeli barang, kita pasti memperhitungkan apa apa saja yang membuat kita harus membelinya, prioritasnya apa, harganya berapa, benar bukan? Itu adalah hal hal yang penting dalam membeli barang. Tapi tentu saja, lingkungan juga mengambil andil dalam keputusan kita membeli barang.

Dari pengalaman pribadi saya, saat saya akan membeli sebuah laptop di saat saya SMK waktu itu, saya mempertimbangkan banyak hal. Pertama, saya adalah siswa jurusan Multimedia saat itu, dimana saya akan banyak melakukan proses editing baik foto, video, atau animasi. Maka keputusan saya adalah membeli laptop yang spesifikasinya cukup untuk melakukan itu semua. Tapi ketika saya magang di BINUS TV saat saya kelas 12, saya tertarik masuk DKV karena pekerjaan saya disana adalah bagian new media. Orang-orang di binus tv mengatakan kepada saya bahwa laptop juga penting untuk jurusan dkv, walaupun spec pas-pasan pun bisa, tapi dengan laptop yang bagus, kita tidak perlu menunggu lama yang membuat ide dan mood hilang katanya. Ini adalah pengaruh lingkungan pertama yang saya dapatkan dari lingkungan binus tv.

Dulu saya hanya menginginkan sebuah laptop dengan spesifikasi cukup untuk tugas tugas saya, tapi dengan adanya pengaruh dari binus tv saya cukup goyah dan ingin lebih. Pengaruh kedua datang dari sekolah saya sendiri, ketika semua orang memakai laptop dengan OS Windows dan banyak mengeluh, saya jadi ingin membeli MacOS karena saya pun belum pernah coba jadi penasaran. Juga tentu saja, gengsi yang didapatkan ketika memakai produk dari brand ber-logo apel yang sudah digigit ini memang besar. Rasanya seperti spesial saja, mungkin itulah kekuatan sebuah brand, biar kata mahal, kita tetap membelinya karena nama dari brand tersebut juga menaikan derajat kita dalam lingkungan kita, walaupun padahal biasa saja, cuma sugesti.

Tapi ada alasan lain juga saya memilih brand apple ini. Karena saya adalah seorang gamers dan kebiasaan saya bermain game sering kali menganggu kegiatan saya yang lain saking serunya. Brand apple dikenal sebagai brand yang tidak berkutat di bidang game karena target mereka adalah orang orang seperti designer, atau secara blak blakan nya adalah orang elit. Karena produk apple tidak user friendly seperti windows yang bisa digunakan semua orang dengan mudah. Jadi mereka tidak perduli dengan games, karena siapa juga yang mau membeli laptop apple dengan tujuan bermain games? Jadi pilihan saya memilih produk apple ini agar saya berhenti bermain games.

Akhirnya saya berkeputusan untuk membeli sebuah MacBook Pro Retina, yang mana spesifikasinya jauh sekali dari yang saya inginkan di awal. Waktu awal saya hanya ingin laptop berspesifikasi processor core i5, ram 4gb, vga yang bagus. Waktu itu pilihan saya adalah ASUS ROG yang tidak semahal Macbook pro retina ini. ASUS ROG yang saya pilih waktu itu adalah 12-14 jutaan saya lupa persisnya. Sedangkan Macbook Pro yang saya pilih sekarang lebih dari 20 juta. Memang jatuhnya jadi lebih baik karena saya mendapatkan laptop yang lebih baik daripada yang saya inginkan, juga saya berhasil berhenti dari bermain games hingga sekarang. Tetapi jika dipikir lagi, di perkuliahan saya sekarang yang berjurusan DKV, ternyata tugas tugasnya tidak seberat itu sampai membutuhkan laptop sebagus ini. Laptop saya yang dulu pun bisa mengerjakan ini. Hanya saja hasrat memiliki yang lebih karena lingkungan dan gengsi yang merubah keputusan saya. Menurut saya itulah yang membuat lingkungan menjadi faktor menentukan pembelian barang yang berharga mahal, diatas 5 juta.

Analisa : Media Iklan Unik Yang Tidak Bisa Ditiru

COCA-COLA

Coca-cola adalah sebuah brand minuman bersoda yang biasa kita temukan di toko, restoran, mesin penjual di lebih dari 200 negara. Minuman ini diproduksi oleh The Coca-Cola Company asal Atlanta. Orang-orang lebih akrab menyebut minuman bersoda ini dengan sebutan "coke."

Coca-cola terkenal bukan karena rasanya saja, melainkan promosinya yang sangat hebat. Taktik pemasaran coca-cola selalu unik dan menarik perhatian karena alih-alih mempromosikan rasa dari produknya, mereka lebih mencoba untuk melakukan pendekatan ke konsumennya. Tapi anehnya coca-cola berhasil menjadi leading brand bahkan menjadi must-served beverage di tiap restoran.

Coca-cola memiliki banyak varian, antara lain:
- New Coke
- Diet Coke
- Coca-cola C2
- Coca-cola zero
- Cherry Coke
- Vanilla Coke
- Coca-cola With Lime
- Rasp Berry Coke

Yang paling terkenal adalah Diet Coke, yang telah menjadi produk kola diet utama.

Saya akan membahas media promosi oleh Coca-cola yang sangat unik, spesifiknya adalah promosi dari Coca-cola Zero. Coca-cola zero adalah coke penuh rasa dan tanpa gula. Tetapi masih kalah laris dari Diet coke, maka dari itu coca-cola meluncurkan media promosi super unik dimana orang akan langsung menyukai Coca-cola zero ini.

"TASTE THE FEELING"

itulah slogan yang sedang digunakan sekarang oleh coca-cola. Tapi untuk coca-cola zero ini, mereka menggunakan konsep dimana kita dapat merasakan coca-cola zero ini melalui iklan. Bagaimana caranya?


Awalnya, coca-cola membuat sebuah billboard yang diisikan dengan coca-cola zero dan bisa dikonsumsi oleh konsumen. Itu adalah permulaan dari campaign coke zero ini. Mereka mulai menarik perhatian dengan membuat billboard tersebut dan membuat fans mempromosikannya melalui sosial media mereka. Setelah itu mereka mulai masuk ke siaran olahraga di televisi ditengah istirahat, dan mengatakan bahwa kita dapat meminum iklan tersebut, aneh bukan?

Mereka berkerjasama dengan shazam dengan menggunakan teknologi agar orang bisa "meminum" coke zero ini. Saat iklan dimulai, coke zero di televisi akan menuangkan langsung ke smartphone anda. Jika dipikir pikir, untuk apa juga kita mengisi smartphone kita dengan coke palsu (digital)? Tapi itulah ide gila coca-cola yang selalu mengerti bagaimana konsumennya akan bereaksi. Seakan-akan mereka meramal masa depan, mereka tau kalau orang orang akan sangat tertarik dengan campaign ini. Baik pemirsa di rumah atau di stadion. Apa untungnya bagi mereka yang mengisi smartphone nya dengan coke zero palsu tersebut?

Setiap interaksi dengan iklan coke zero, kita akan mendapatkan 1 FREE Coke Zero di toko retail coca-cola yang ada di berbagai tempat di US. Tidak hanya digital, coke zero juga melakukan promosi ini di radio. Mendengarkan suara soda yang dituang ke gelas berisi es batu saja, dapat membuat kita membayangkan itu adalah coca-cola. Juga kita tetap bisa mengisinya di Shazam dan mendapatkan 1 FREE COKE ZERO. Setelah itu, mereka mulai memperlebar jangkauan dengan membuat print ad, seperti flyer yang berisikan sedotan untuk meminum coke zero gratis tersebut. Memulai campaign di Twitter dengan cara Tweet bagaimana suara coca-cola zero ini ketika dituang, diminum, dan setelahnya. Juga mereka membuat stand iklan coca-cola zero di berbagai tempat, dan membuat smartphone orang-orang menjadi sedotan yang bisa meminum coke zero tersebut di tempat. Tentu saja setelah berinteraksi dengan iklan tersebut, pengguna mendapatkan 1 coke zero dari vending machine nya.

"So next time you thirsty? Drink an ad."

Jika diperhatikan, coca-cola memang lebih cenderung "menyerang" dengan promosi langsung di lapangan, bukan melalui media seperti televisi, radio, dan media lainnya. Tetapi mereka langsung melakukan social experiment di suatu lingkungan, membuat dokumentasi, dan mendapatkan perhatian.

Iklan tersebut hanya bisa dilakukan coca-cola karena kita semua sudah merasakan coca-cola. Kita semua tau bentuk dari coca-cola. Kita semua juga sudah tau suara dari coca-cola ini. Maka dari itu kita bisa merasakan coca-cola ini walaupun hanya sebuah seru-seruan saja. Karena itulah konsep coke, di konsumsi untuk seru seruan.


CONCLUSION

Memang coca-cola mengeluarkan banyak dana untuk promosi sebesar ini, tetapi mereka langsung mendapatkan kembali dengan cepat. Karena orang makin mengenal coca-cola dan tidak hanya mengandalkan FREE COKE nya saja, melainkan juga membeli banyak coca-cola untuk disimpan. Dari sini kita bisa belajar, memberikan FREE bukan berarti kita membuang dana dan merugi, tetapi kita juga dapat menarik banyak perhatian dan mendapatkan kembali dana yang telah dikeluarkan. Promosi ini juga tidak bisa dilakukan oleh brand lain karena coca-cola begitu melekat dan khas sekali sebagai minuman bersoda di seluruh dunia. Juga cara mereka promosi di event sports juga pas sekali, karena memang coke bertujuan untuk menyegarkan.

Dari situ, kita dapat menyimpulkan bahwa coca-cola memiliki target market yaitu anak muda yang senang bermain sosial media, dan senang dengan sports. Karena TREND adalah hal yang sangat mempengaruhi promosi sekarang, dan coca-cola selalu berhasil berselancar diatas trend ini.

How Consumer Behave In A Targeted Market

Seperti pada artikel sebelumnya, saya akan membahas tentang produk Silverqueen. Sedikit rangkuman dari artikel sebelumnya :



Silverqueen adalah brand cokelat yang sangat populer dan merupakan salah satu market leader di kategori cokelat batangan di Indonesia. Disebabkan harganya yang murah dan rasanya yang enak. Silverqueen juga menyediakan varian untuk cokelatnya. Tapi yang paling terkenal adalah varian cashew milk chocolate berukuran standar (65gram). Ada pula varian chunky bar 100gram. Tentu saja keduanya memiliki harga berbeda. 15.000 rupiah sampai dengan 22.000 rupiah. Kira kira seperti itulah gambaran ulang tentang produk ini.

Saya mencoba melakukan tes berupa wawancara kepada remaja atau orang berumur awal 20-an.



Target Market :

Umur
- 17-21 tahun

Sex

- Unisex

Pekerjaan

- Pelajar/Mahasiswa

Alasan beli

- Untuk diri sendiri atau hadiah untuk orang terdekat


Dalam kesempatan ini, saya mewawancara mahasiswa yang rata rata memiliki atau pernah memiliki pasangan, karena biasanya cokelat adalah hadiah untuk pasangan.


Berikut adalah daftar pertanyaan saya :


1. Seberapa sering kamu membeli Silverqueen?

2. Apa pendapatmu soal rasa dari Silverqueen ini?
3. Apakah Silverqueen ini memiliki harga yang pas untuk produknya?
4. Kamu lebih suka Silverqueen atau cokelat merk lain?
5. Packaging Silverqueen, menarik atau tidak?
6. Apa alasanmu membeli Silverqueen?
7. Kelebihan Silverqueen dari merk lain menurutmu.
8. Kekurangan Silverqueen menurutmu.
9. Berikan nilai 0-10 untuk Silverqueen.
10. Varian Silverqueen favorit (sering dibeli).

Pertanyaan tersebut saya buat untuk menyelidiki seberapa populer dan penilaian orang orang terhadap produk Silverqueen. Saya juga bisa mengetahui bagaimana respon orang orang terhadap produk yang sudah menjadi salah satu market leader ini.


=============================================================================

Orang yang saya wawancarai :



Suci (19 tahun, Mahasiswa, Bogor)


Jawaban :


1. Seberapa sering kamu membeli Silverqueen?

Tidak terlalu sering.

2. Apa pendapatmu soal rasa dari Silverqueen ini?

Manis enak.

3. Apakah Silverqueen ini memiliki harga yang pas untuk produknya?

Iya pas.

4. Kamu lebih suka Silverqueen atau cokelat merk lain?

Suka Silverqueen

5. Packaging Silverqueen, menarik atau tidak?

Tidak terlalu menarik

6. Apa alasanmu membeli Silverqueen?

Karena rasanya enak dan tidak berlebihan manisnya

7. Kelebihan Silverqueen dari merk lain menurutmu.

Manisnya pas

8. Kekurangan Silverqueen menurutmu.

Kemasan kurang menarik perhatian

9. Berikan nilai 0-10 untuk Silverqueen.

8.5/10

10. Varian Silverqueen favorit (sering dibeli).

yang ada kacangnya (Cashew Milk Chocolate)





Briyan (21 tahun, Mahasiswa, Jakarta)


1. Seberapa sering kamu membeli Silverqueen?
Hampir tidak pernah. Terakhir beli dulu waktu SMP, itu pun patungan sama temen.


2. Apa pendapatmu soal rasa dari Silverqueen ini?
Enak, tapi terlalu manis bagi saya.

3. Apakah Silverqueen ini memiliki harga yang pas untuk produknya?
Menurut saya sih pas-pas aja.

4. Kamu lebih suka Silverqueen atau cokelat merk lain?
Jujur saya sih lebih suka Hershey's, Kitkat, dan Ayam Jago Chocolate Milk

5. Packaging Silverqueen, menarik atau tidak?
Untuk varian Cashew Milk Chocolate sih sama sekali ga menarik, desainnya kebanyakan kacang mede. Tapi untuk varian khusus valentine menarik dan bagus bagus.

6. Apa alasanmu membeli Silverqueen?
Tidak ada alasan khusus. Paling karena dipaksa patungan.

7. Kelebihan Silverqueen dari merk lain menurutmu.
Menurut saya satu satunya kelebihannya adalah rasanya yang terlalu manis.

8. Kekurangan Silverqueen menurutmu.
Kalau dari sudut pandang pribadi ya packaging kurang menarik dan rasa terlalu manis.

9. Berikan nilai 0-10 untuk Silverqueen.
4/10
10. Varian Silverqueen favorit (sering dibeli).
Cashew Milk Chocolate.




Dwita (21 tahun, Mahasiswa, Bogor)

1. Seberapa sering kamu membeli Silverqueen?
Kalo lagi ga miskin

2. Apa pendapatmu soal rasa dari Silverqueen ini?
Enak, membalikkan mood

3. Apakah Silverqueen ini memiliki harga yang pas untuk produknya?
Pas

4. Kamu lebih suka Silverqueen atau cokelat merk lain?
Silverqueen

5. Packaging Silverqueen, menarik atau tidak?
Biasa aja

6. Apa alasanmu membeli Silverqueen?
Karena suka cokelat

7. Kelebihan Silverqueen dari merk lain menurutmu.
Kacangnya berasa, lumer

8. Kekurangan Silverqueen menurutmu.
Kurang panjang

9. Berikan nilai 0-10 untuk Silverqueen.
8,5/10

10. Varian Silverqueen favorit (sering dibeli).
Almond / Original (Cashew Milk Chocolate)




Ajeng (20 tahun, Mahasiswa, Bogor)

1. Seberapa sering kamu membeli Silverqueen?
gak pernah beli, dibeliin mulu soalnya

2. Apa pendapatmu soal rasa dari Silverqueen ini?
Rasanya enak

3. Apakah Silverqueen ini memiliki harga yang pas untuk produknya?
Harga sesuai

4. Kamu lebih suka Silverqueen atau cokelat merk lain?
Cokelat merk lain

5. Packaging Silverqueen, menarik atau tidak?
Packaging tidak menarik, soalnya gambar kacang semua padahal bukan produk kacang

6. Apa alasanmu membeli Silverqueen?
Beli kalau lagi promo

7. Kelebihan Silverqueen dari merk lain menurutmu.
Karena suka cokelat

8. Kekurangan Silverqueen menurutmu.
Varian banyak, tapi yang gampang ditemuin cuma itu itu aja

9. Berikan nilai 0-10 untuk Silverqueen.
7/10

10. Varian Silverqueen favorit (sering dibeli).
Paling sering dibeli sih yang almond, tapi sukanya yang dark chocolate.




Rana (19 tahun, Mahasiswa, Bogor)

1. Seberapa sering kamu membeli Silverqueen?
lumayan sering

2. Apa pendapatmu soal rasa dari Silverqueen ini?
enak tapi kemanisan dikit

3. Apakah Silverqueen ini memiliki harga yang pas untuk produknya?
pas

4. Kamu lebih suka Silverqueen atau cokelat merk lain?
merk lain

5. Packaging Silverqueen, menarik atau tidak?
tidak menarik banget

6. Apa alasanmu membeli Silverqueen?
biar seneng, karena cokelat bikin mood naik

7. Kelebihan Silverqueen dari merk lain menurutmu.
yang kacang mede (cashew milk chocolate) sama almond enak banget

8. Kekurangan Silverqueen menurutmu.
Potongannya terlalu besar (per kotak)

9. Berikan nilai 0-10 untuk Silverqueen.
8/10

10. Varian Silverqueen favorit (sering dibeli).
kacang mede dan almond




Fajri (20 tahun, Karyawan, Bogor)

1. Seberapa sering kamu membeli Silverqueen?
Kalau lagi pengen cokelat

2. Apa pendapatmu soal rasa dari Silverqueen ini?
Enak enak aja

3. Apakah Silverqueen ini memiliki harga yang pas untuk produknya?
Pas dan merakyat

4. Kamu lebih suka Silverqueen atau cokelat merk lain?
Biasa aja, lebih suka doi

5. Packaging Silverqueen, menarik atau tidak?
Biasa aja sih, yang penting mah enak

6. Apa alasanmu membeli Silverqueen?
lagi ada duit lebih

7. Kelebihan Silverqueen dari merk lain menurutmu.
kacang kacangnya enak

8. Kekurangan Silverqueen menurutmu.
ga tau

9. Berikan nilai 0-10 untuk Silverqueen.
8/10

10. Varian Silverqueen favorit (sering dibeli).
Silverqueen biasa (cashew milk chocolate)




Dinda (19 tahun, Mahasiswa, Jakarta)

1. Seberapa sering kamu membeli Silverqueen?
lumayan sering

2. Apa pendapatmu soal rasa dari Silverqueen ini?
menurut saya rasanya enak, cocok untuk lidah saya yang suka manis

3. Apakah Silverqueen ini memiliki harga yang pas untuk produknya?
iya, soalnya untuk harga segitu bisa dapet cokelat yang enak udah worth it aja

4. Kamu lebih suka Silverqueen atau cokelat merk lain?
lebih suka merk lain, saya lebih suka toblerone karena ada varian rasa vanilla

5. Packaging Silverqueen, menarik atau tidak?
biasa aja, soalnya tidak eyecatching tapi simple.

6. Apa alasanmu membeli Silverqueen?
soalnya dibanding silverqueen lain cokelat ini termasuk murah.

7. Kelebihan Silverqueen dari merk lain menurutmu.
harganya terjangkau

8. Kekurangan Silverqueen menurutmu.
Ketahanan sama suhu panasnya. Jadi kalau dimasukin tas cepet meleleh banget, sama cashewnya kurang banyak

9. Berikan nilai 0-10 untuk Silverqueen.
8/10

10. Varian Silverqueen favorit (sering dibeli).
almond milk chocolate.


=============================================================================

Begitulah hasil wawancara saya, sebenarnya masih banyak lagi tapi karena jawaban hampir sama semua saya tidak masukkan kedalam artikel ini.

Kesimpulannya adalah Silverqueen cukup berhasil menjangkau target market berumur 17-21 tahun. Karena kebanyakan dari mereka menyukai Silverqueen dibanding cokelat lain. Kelebihan dari Silverqueen selalu tentang rasa, tapi kekurangannya adalah packagingnya yang sangat standar dan tidak menarik, itulah kelemahan terbesarnya di kala produk lain mengeluarkan packaging yang lebih baik. Ada juga kelemahan lain yaitu, kurang panjang kemasannya, dan kurang varian rasa.

Varian favorit orang orang adalah varian originalnya atau cashew milk chocolate. Karena harganya paling murah diantara varian lain yaitu chunkybar. Ada juga yang berharga sama dengan original, tapi berbeda rasa, misalnya white chocolate dan almond. Perbedaan harganya sangat tipis.

Diluar pertanyaan wawancara, banyak target market yang mengatakan bahwa Silverqueen biasanya diberikan ke orang lain atau didapatkan dari orang lain, karena cokelat Silverqueen cocok untuk menunjukan perasaan ke orang lain. Maka dari itu Silverqueen hanya mengeluarkan promosinya saat Valentine atau Hari ibu dan hari spesial lainnya.

So, Silverqueen got great responds from the targeted market.

Akan sangat berat untuk menyaingi silverqueen karena kelemahannya tidak banyak dan sudah memiliki kesan kuat serta harga yang bersahabat. Untuk menyainginya, maka harus membuat produk cokelat yang enak, banyak varian, dan tentunya harga bersahabat.

Analisa : Iklan Tokopedia

Iklan adalah cara untuk membuat orang tertarik dengan produk kita. Maka dari itu iklan perlu bisa bersaing di pasar, banyak iklan yang beredar terutama online. Tapi tidak banyak iklan yang memang bisa menarik hati orang.

Sekarang saya akan membahas tentang iklan dari Tokopedia. Kenapa tokopedia? Karena Tokopedia dan E-commerse lainnya sedang bersaing sangat ketat sekarang dan saya tertarik untuk mengangkat iklan Tokopedia yang menurut saya menarik.

Berikut iklannya:




Iklan tersebut memang hardselling, sangat terlihat bahwa ini promosi dari Tokopedia. Tapi iklan ini tidak terkesan memaksa yang dikeluarkan iklan Tokopedia lainnya. Iklan ini bermakna bahwa untuk “mulai aja dulu” dan bisa “cari apa saja” itu tetap ada prosesnya, dan itu bisa dilakukan di Tokopedia.

Sisi komedi di video tersebut juga menghibur. Hardselling yang dilakukan tetap enak untuk ditonton, cukup menarik perhatian di detik awal karena di platform digital kita harus berlomba menangkap perhatian atau jika gagal akan di skip.

Brand Tagline : Teh Botol Sosro

Tagline adalah hal yang sangat penting bagi sebuah brand agar lebih mudah dikenali masyarakat. Kekuatan sebuah tagline adalah memberikan kesan yang mudah diingat sehingga terngiang-ngiang di kepala kita. Banyak brand yang mempunyai tagline melekat di kepala kita, salah satunya yang akan saya bahas adalah Teh Botol Sosro.

Siapa yang tidak kenal dengan brand satu ini? Brand ini sangat populer di semua kalangan karena rasa dan tentu saja iklannya. Iklannya yang memberikan contoh pengalaman sehari hari membuat kita mudah relate dengan iklannya. Tentu saja, semua itu karena tagline nya yang terkenal :


"Apapun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro"

Tagline tersebut mengindikasikan bahwa ketika kita selesai makan, maka Teh Botol Sosro lah yang akan memuaskan dahaga kita. Tagline ini sederhana, namun sangat imperatif dan mempengaruhi otak kita. Tentu saja dibarengi dengan usaha brand tersebut untuk membuat rasa yang enak dan pas agar tidak hanya iklan belaka.

Dalam masanya, Teh Botol Sosro adalah primadona dalam minuman di toko, restoran dan lain lain. Tentu saja karena iklannya melekat di kepala kita. Hal yang teringat setelah melahap semangkuk bakso pasti adalah minuman, dan ketika berpikir tentang minuman, iklan ini muncul di kepala kita sehingga memberi sugesti untuk membeli Teh Botol Sosro.


Slogan ini benar benar mengubah kebiasaan konsumen untuk meminum Teh Botol Sosro setelah makan apapun. Akan tetapi, brand ini tidak puas dengan hanya menjadi pilihan setelah makan, melainkan sebagai pilihan setelah lelah beraktivitas. Pada tahun 2008 brand tersebut mengubah tagline nya menjadi :

"Apapun, enaknya minum teh botol sosro"

Hal tersebut dilakukan agar menjadi imperatif bagi konsumen untuk meminum teh botol setelah akitivitas. Itu adalah strategi dari produsen untuk mengikat konsumen terus membeli teh botol sosro setiap kesempatan. Walau begitu, banyak yang lebih setuju pada tagline pertama yang lebih melekat karena memang minum teh lebih cocok setelah makan, bukan beraktivitas.

Demikian pendapat saya tentang Tagline dari brand "Teh Botol Sosro"